Rabu, 22 Agustus 2018

Dunia Paralel


Dunia Paralel
Dunia yang kita tempati ini sebenarnya adalah dunia yang paralel. Ada banyak dimensi di dunia ini. Tapi yang saya maksud bukan hal-hal gaib melainkan kondisi real. Yang saya maksud adalah bagian dari dunia manusia berdasarkan kondisi lingkungan, psikologis, maupun profesinya.
Misalkan seorang guru, biasanya banyak berinteraksi dengan yang satu profesi sebagai guru. Mereka akan membicarakan kurikulum, cara mengajar, sertifikasi, dan hal lain yang terkait ilmu pendidikan. Begitu pula dengan seorang ahli teknik. Dia akan sering berinteraksi dengan ahli teknik lain membahas persoalan teknis. Masing masing dunia tidak memahami dunia lainnya secara mendetail. Apa yang dibicarakan ahli teknik kadang tidak dipahami guru non teknik begitu pula sebaliknya. Misalnya seorang ahli geodesi sedang bicara soal pemetaan tanah, guru bahasa Indonesia tidak memahaminya. Begitu pula saat guru bahasa Indonesia sedang membicarakan semiotika dan hermeneutika, ahli teknik geodesi mungkin tidak memahaminya.
Namun ada yang menghubungkan beberapa dunia paralel berdasarkan profesi tersebut. Hal ini dapat berupa suatu tempat, suatu peristiwa, atau suatu kepentingan dan tujuan. Misalnya di sebuah mall. Disana ada ahli teknik, guru, pns, satpam, pengusaha, akuntan dan lain sebagainya yang berkumpul di suatu tempat dengan tujuan masing masing. Ada yang ingin nonton film, ada yang ingin makan, ada yang ingin berbelanja, ada yang sekedar jalan-jalan.
Sebenarnya ada banyak pengelompokan manusia. Ada yang berdasar suku, agama, ras, hobi, usia, marga, profesi, idola, afiliasi politik, kelas sosial, geografis, tingkat pendidikan, almamater dan lain sebagainya. Semua jenis pengelompokan manusia itu ada yang ikatannya kuat ada yang lemah. Misalnya ikatan dokter lebih kuat dibandingkan asosiasi penggemar kopi. Ikatan dokter kualifikasinya sudah jelas bahwa anggotanya harus dokter, sedangkan asosiasi penggemar kopi batasanya sangat luas, siapapun bisa jadi anggota tanpa syarat-syarat tertentu.
Ikatan apa yang paling kuat dari berbagai jenis pengelompokkan tersebut? Biasanya dalam mengambil keputusan, manusia mempertimbangkan hal hal berikut ini sesuai urutan dari yang terpenting sampai yang kurang penting: keluarga, profesi, organisasi, hobi. Keluarga umumnya dinomorsatukan, sedangkan hobi adalah pelengkap. Kita bicara pada umumnya sesuai ukuran manusia normal dan rasional. Karena ada beberapa tipe manusia yang abnormal misalnya para pecandu narkoba, pecandu alkohol, pecandu seks, maupun pecandu-pecandu lainnya yang mengabaikan keluarga serta lebih mengutamakan hobi dan kegemaran mereka.
Sejauh mana manusia akan bersikap normal dan rasional? Pada keadaan yang bagaimana manusia akan melakukan sesuatu yang tidak rasional?, akan kita bahas di tulisan berikutnya.





Minggu, 19 Agustus 2018

Pencerahan


Pencerahan
Dalam hidup, manusia butuh pencerahan. Pencerahan adalah momen dimana hidup manusia mengalami titik balik menuju puncak. Dari yang sebelumnya tidak baik menjadi baik. Hal ini sudah dialami oleh beberapa orang atau bahkan beberapa kaum.
Ada kisah tentang seorang ulama bernama ibnu hajar. Dia sudah belajar selama 40 tahun namun belum juga pintar. Akhirnya dengan putus asa dia pulang kampung. Di tengah jalan turun hujan dan ia pun berteduh. Saat berteduh ia melihat ada sebuah batu besar yang di bagian tengahnya berlubang. Setelah ia teliti ternyata lubang di batu besar itu disebabkan oleh air hujan yang menetes tepat di bagian tengahnya selama bertahun-tahun. Akhirnya ia menemukan pencerahan bahwa batu saja bisa dilubangi dengan air apabila dilakukan secara kontinyu dan terus menerus apalagi akal. Akhirnya ia kembali belajar karena yakin dengan ketekunan pasti suatu saat akalnya akan terbuka dan menerima ilmu pengetahuan. Dan benar, beberapa lama kemudian ia menjadi seorang alim dan ulama besar di jamannya.
Begitu pula dengan beberapa kaum. Misalnya suku Arab di timur tengah yang tadinya maerupakan masyarakat yang tidak maju. Kemudian setelah berkembang ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW menjadi bangsa yang maju. Juga kaum bani Israil yang tadinya dijadikan budak dan  pekerja oleh bangsa mesir kemudian dimerdekakan oleh Nabi Musa AS dan menjadi bangsa yang besar. Juga bagaimana revolusi industri telah mengubah Inggris menjadi negeri yang modern.
Bagaimana cara mendapat pencerahan? Ada beberapa cara untuk memperoleh pencerahan, diantaranya adalah :
1.       Mempelajari Kitab Suci
Dengan mempelajari kitab suci, kita akan menemukan banyak ayat-ayat atau firman yang menunjukan kepada kebaikan.
2.       Mendapat guru spiritual yang baik
Guru spiritual yang baik bisa merupakan ustad, atau kyai, atau habib khususnya yang beragama Islam. Untuk yang non muslim bisa mencari guru spiritual yang lain. Namun dalam mencari guru spiritual harus berhati-hati dan mencari yang sudah diakui ketinggian spiritualnya misalnya para guru sufi atau mursyid tarekat. Di Indonesia ada banyak guru tarekat yang sudah diakui, misalnya Habib Lutfi bin Yahya di Pekalongan, KH Munif Muhammad Zuhri dari Girikusumo Demak, Kyai Dzikron Abdullah dari Semarang, dan lain sebagainya. Ingat harus ulama yang sudah diakui, jangan sampai belajar dari Dimas Kanjeng, Lia Eden dan sejenisnya.
3.       Belajar filsafat
Banyak pelajaran filsafat yang baik. Ini dapat mengubah pemikiran dan mindset kita.
4.       Berkeliling dunia
Berkeliling dunia dan melihat bagaimana peristiwa terjadi dapat memberi inspirasi bagi kita
5.       Ikut seminar dan pelatihan
Banyak seminar yang bisa mengubah mindset. Misalnya seminar keajaiban rejeki, seminar cara gila jadi pengusaha dan lain sebagainya
6.       Meditasi
Dengan bermeditasi kita akan merasa tenang dan dapat berpikir jernih

7.       Mujahadah
Mujahadah dapat dilakukan dengan melakukan ibadah secara terus menerus dan istiqomah sehingga mendapatkan anugerah berupa terbukanya hati kita.
Untuk pencerahan bagi suatu masyarakat dapat dilakukan dengan cara:
1.       Menemukan pemimpin yang baik
Beberapa masyarakat dapat mengalami pencerahan setelah mendapat pemipin yang baik. Misalnya masyarakat Arab yang menjadi baik setelah dipimpin Nabi Muhammad SAW. Masyarakat Bani Israil yang menjadi baik setelah dipimpin Nabi Musa AS dan kemudian menjadi maju saat dipimpin Nabi Daud AS. Bangsa Indonesia menjadi merdeka setelah muncul pemimpin besar seperti Bung Karno dan Bung Hatta. Turki yang maju setelah dipimpin Mustafa Kemal Atataturk. Pemimpin bisa saja seorang raja, presiden, atau pemimpin agama.
2.       Memperoleh pengetahuan baru
Pengetahuan juga dapat mengubah masyarakat. Misalnya masyarakat Eropa yang berkembang menjadi maju setelah ada renaissance. Juga masyarakat Inggris setelah ada revolusi industri. Masyarakat sekarang ini juga dapat menjadi maju dengan adanya Revolusi Industri 4.0 yaitu perkembangan teknologi informasi seperti internet dan lain sebagainya.

Kamis, 16 Agustus 2018

Pancasila dari Kita untuk Kita


Pancasila adalah falsafah hidup bagi masyarakat Indonesia. Para founding fathers Negara kesatuan Republik Indonesia telah merumuskan pancasila berdasarkan sejarah dan budaya Bangsa Indonesia. Oleh karena itu , Pancasila menjasi satu-satunya dasar negara yang cocok untuk Republik Indonesia.
Negara Indonesia tidak menggunakan ideologi liberal maupun sosialis. Negara Indonesia juga tidak menggunakan ideologi berdasarkan agama. Hal ini di karenakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa serta beragam agama yang dianut. Sesuai dengan apa yang tercantum dalam lambang Negara kesatuan Republik Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Pancasila lahir dari budaya Indonesia. Bangsa kita sendiri yang melahirkan Pancasila dan bukan berasal dari negara lain. Hal ini menjadikan pancasila sesuai untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila benar-benar disusun oleh kita (Bangsa Indonesia) untuk kita.

Jika dilihat dari sejarah, pada masa kerajaan Majapahit telah muncul pemikiran untuk dapat mempersatukan berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia. Oleh karena itu dalam kitab Sutasoma karya Mpu Tantular terdapat kata Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan wujud dari kesadaran akan keberagaman suku bangsa dan budaya di wilayah nusantara.
Di era globalisasi sekarang ini, hubungan antar bangsa sangat intens. Perkembangan internet dan media sosial menjadikan masyarakat Indonesia kebanjiran informasi dari berbagai belahan dunia. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai sumber secara online. Dapat juga dimanfaatkan untuk mempromosikan berbagai produk serta jasa dan pariwisata. Akan tetapi, membanjirnya informasi tersebut juga memiliki ancaman serius. Diantaranya adalah penyebaran ideologi asing yang tidak sesuai dengan falsafah Pancasila, misalnya ideologi radikal, terorisme, liberalisme dan lain sebagainya. Hal ini dapat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, kehadiran Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) sangat diperlukan di Indonesia. Melalui  Badan Pembina Ideologi Pancasila, beragam ancaman dari ideologi asing yang tidak sesuai dengan Ideologi Pancasila dapat ditangkal.
Sebagai falsafah masyarakat Indonesia, Pancasila harus dapat ditanamkan ke dalam kesadaran warga negara Indonesia. Butir-butir Pancasila hendaknya dapat dihayati dan diamalkan oleh seluruh warga negara. Butir-butir pengamalan Pancasila tidak hanya diajarkan di sekolah-sekolah tetapi perlu ditanamkan dan disosialisasikan kepada masyarakat. Sosialisasi penghayatan dan pengamalan Pancasila perlu disesuaikan dengan perkembangan mutakhir, dengan format yang lebih “kekinian” dan menggunakan teknologi informasi.
Para penyelenggara negara di tingkat pusat maupun daerah juga perlu menghayati dan mengamalkan Pancasila secara utuh. Jika Pancasila dapat dihayati dan diamalkan oleh para penyelenggara negara, niscaya korupsi kolusi dan nepotisme tidak akan berkembang di Indonesia. Keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia harus menjadi cita-cita bagi para penyelenggara negara. Para penyelenggara negara dan aparatus pemerintah harus berusaha untuk mewujudkan keadilan sosial tersebut dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, Ideologi Pancasila yang telah dilahirkan dari bumi Indonesia dapat mensejahterakan rakyat Indonesia. Pancasila dari kita untuk kita.