waktu

waktu adalah salah satu aspek penting yang dibutuhkan manusia untuk mencapai apa yang diinginkannya. waktu manusia di dunia ini terbatas sementara keinginan manusia hampir tak terbatas. misi manusia di dunia ini ada yang ingin masuk surga, ada yang ingin beramal dan ada pula yang mengejar cita-cita. untuk mencapai itu semua manusia haruslah menggunakan waktu sebaik-baiknya.

waktu yang disadari semua orang itu sama. tetapi apa yang dihasilkan dari waktu tersebut bisa berbeda. misalnya 1 minggu bagi seorang penulis bisa jadi menulis 5 artikel. bagi seorang pedagang bisa jadi memperoleh keuntungan 2 juta. dan bagi pemalas bisa jadi tidak menghasilkan apa-apa padahal sama-sama mempunyai waktu satu minggu. inilah yang dimaksud dengan relativitas waktu. jadi, mari gunakan waktu sebaaik-baiknya, jangan buang-buang waktu dengan hal tidak berguna.

puisi

sejenak kita berpuisi dulu untuk melepas lelah fisik dan mental yang kita alami. berpuisi bisa menghaluskan jiwa dan perasaan kita yang mungkin sudah menjadi liar dan buas karena tuntutan hidup

kau ada dimana
ketika dingin menghimpit rasa
ketika sentum tlah jadi tangis
ketika sepi menyekat jiwa

aku menantimu
di sudut hati yang beku
mengharap kau ada untukku
ketika tak ada lagi yang kutunggu

hujan membasah
menyiram ragaku dalam tarian sendu
munculkan isak tangis kerinduan

aku disini
selalu menunggumu
hingga waktu yang tak kutahu..

Kejahatan adalah Kompensasi dari Ketidakbahagiaan

mendengar tulisan diatas kita pun bertanya-tanya benarkah itu? tapi cobalah untuk menengok sejenak kepada kejahatan-kejahatan yang ada di sekitar kita. dan juga pada kejahatan pertama yangg pernah ada. bukankah setan berbuat jahat kepada manusia pada awalnya karena dia merasa iri dengan Nabi Adam yang diberi kemuliaan oleh Tuhan?

begitu pula dengan pembunuhan pertama di muka bumi yang dilakukan oleh qabil terhadap habil. kejadian itu dipicu oleh rasa iri dari qabil karena habil mendapatkan isteri cantik yang merupakan adiknya qabil sendiri. rasa iri ini membuatnya tidak bahagia, dan akhirnya mencari kompensasi pelampiasan ketidakbahagiaannya dengan menyerang habil.

di masa sekarang banyak kita jumpai orang yang waktu kecil disakiti tiba-tiba setelah besar dia menyakiti orang lain. contohnya ryan, waktu kecil dia kecewa pada perlakuan temannya sehingga dia pun menjadi dendam, tidak bahagia dan berubah menjadi psikopat.

lihatlah diri kita, bahagiakah kita selama ini? jika iya maka bersyukurlah. tetapi jika tidak maka berhati-hatilah karena ketidakbahagiaan itu sedang mencari kompensasinya.carilah apa yang bisa membuat kita bahagia dan lakukanlah.

lihatlah disekeliling kita, lihat orang tua kita, saudara, kakak, adik, anak, cucu, keponakan, teman, sahabat, tetangga, atasan, bawahan, rekan kerja, dan rakyat kita apabila kita seorang pemimpin, apakah mereka bahagia? jika muncul tanda-tanda ketidakbahagiaan segeralah cari akar penyebabnya, dan sembuhkanlah.

berusahalah untuk selalu membahagiakan orang-orang disekitar kita. berbagilah kebahagiaan yang kita miliki. karena kebahagiaan yang dirasakan bersama tentu akan lebih besar dari kebahagiaan yang kita nikmati sendiri. bayangkan bila anda tinggal di istana yang mewah, tetapi anda sendirian. tak ada seseorang untuk berbagi kebahagiaan. tak ada seseorang untuk dicintai. tentu lah akan terasa hambar. atau misalnya anda menonton film di sebuah bioskop yang tak ada satu pun penontonnya kecuali anda, tentu tak senikmat menontonnya bersama kekasih dan teman-teman anda.

dulu salah seorang kenalan penulis suka makan durian bersama-sama dengan teman dan saudaranya. suatu kali dia harus memakannya sendiri karena sedang jauh dari teman dan saudara. terucaplah kata-kata darinya "senikmat-nikmatnya makan buah durian, terasa kurang nikmat kalau dimakan sendiri" dan memang benar demikian, bukan?

kesuksesan

Setiap orang pasti ingin sukses. entah dia rajin atau tidak, pintar atau bodoh, cakep atau jelek, kuat atau lemah, sehat atau sakit, taat agama atau suka maksiat, tentu mereka akan berfikir bagaimana supaya sukses. bahkan ada juga orang yang diam saja tidak melakukan apa-apa tapi tetap ingin sukses.

sukses memang milik semua orang. sukses bukanlah monopoli orang dari suku tertentu atau ras tertentu, dan bukan pula milik agama tertentu. semua orang bisa sukses asalkan telah memenuhi syarat-syarat dan kriteria yang dibutuhkan.

diantara syarat untuk sukses adalah ketekunan dan konsistensi. ketika apa yang kita lakukan sudah benar dan kita konsisten menjalaninya maka kesuksesan hanyalah soal waktu. kesuksesan akan datang setelah kita terus menerus konsisten menjalankan proses.

konsistensi memang mudah diucapkan tapi tak mudah dijalankan. contoh dari konsistensi adalah ketika kita terus berusaha meski sering kali gagal. jika kita tidak konsisten kita akan menyerah dan putus asa. tapi percayalah untuk terus konsisten, karena kesusahan biasanya diiringi oleh kemudahan. misalnya kita mendekati sang pujaan hati, tapi dia cuek saja, kita terus konsisten mendekatinya dengan cara yang dia sukai tentunya, akhirnya hatinya pun  luluh siapa tahu bukan?

jadi, teruslah konsisten dengan usaha kita, percayalah, kesuksesan hanyalah soal waktu!

menjadi bijaksana

Semua orang pada dasarnya bijaksana. Tuhan memberi kita akal untuk berfikir dan hati untuk merasakan. akal dan hati yang jernih akan menuntun kita kepada kebenaran dan kebijaksanaan. namun manusia juga mempunyai nafsu. nafsu atau jiwa rendah kita selalu mendorong pada kerendahan pula.

kerendahan itu lebih rendah dari hewan. sehingga dapat kita jumpai kebuasan manusia yang melebihi singa. kerakusan yang melebihi serigala. dan rangkaian tragedi kemanusiaan yang melebihi kebinatangan.
untuk menjernihkan hati dan pikiran kita. perlu lah kita tenang sejenak. merenungkan hakekat keberadaan kita. berdoa kepada Tuhan menurut cara dalam masing-masing agama dan kepercayaan agar selalu mendapatkan tuntunan dalam melangkah. mohonlah agar dibukakan kabut pikiran dan hati yang menghalangi jarak pandang mata batin kita. agar kita bisa tercerahkan menuju kebijaksanaan.

selamat datang di blog kami. kami tidak menjanjikan anda akan lebih bijaksana tapi kita akan bersama-sama berkomitmen untuk tak meninggalkan seorangpun dalam ketidakbijaksanaan.