Minggu, 01 Agustus 2021

Penyebab Kemunduran Sains Islam, elite global, dan keberlanjutan sejarah manusia di muka bumi

Saya membaca beberapa tulisan mengenai penyebab kemunduran sains islam. beberapa orang mencoba mengarahkan tuduhan kepada Imam Al Ghazali maupun Nizam Al Mulk. padahal tuduhan itu tidak berdasar. Al Ghazali memang mengkritik filsafat, tapi bukan semua filsafat melainkan filsafat yang bertentangan dengan syariat maupun aqidah.

ada juga yang menyalahakan nizam al mulk dengan madrasah nizamiyah nya. padahal madrasah nizamiyah meski memprioritaskan pendidikan agama juga tidak meninggalkan sains. jadi apa penyebab utama kemunduran sains islam?

kemunduarn sains islam disebabkan oleh dua hal yang paling utama yaitu jatuhnya bahdad ke tangan mongol dan runtuhnya kerajaan islam di andalusia. kehanjuran baghdad dan pemusnahan literatur dari perpustakaan baghdad karena buku-bukunya di buang ke sungai oleh bangsa mongol yang barbar menjadi penyebab utama. banyak ilmuwan dihukum dan tidak bisa lagi melanjutkan riset maupun budaya akademisnya. 

begitu pula dengan kejatuhan kerajaan islam di andalusia. para ilmuwan islam dipaksa masuk ke agama nasrani oleh penguasa baru. dan ada pula yang melarikan diri. bukan hanya umat islam yang disuruh pindah agama, bahkan umat yahudi juga dipaksa pindah agama. 

setelah dua institusi negara islam yang mendukung ilmu pengetahuan runtuh, kemudian tidak ada lagi sultan atau emir yang bisa memulihkan budaya sains di masyarakat arab islam. mereka sibuk dengan politik perebutan kekuasaan dan perluasan wilayah. bahkan berperang satu sama lain. 

eropa semakin maju dengan renaisance dan kemudian era modern. sementara kerajaan arab islam masih sibuk dengan politik dan kekuasaan. bahkan kemudian dengan teknologinya yang maju, eropa menerapkan kolonialisme ke negara-negara islam maupun negara-negara lain yang teknologinya belum maju seperti negara di afrika, asia, maupun benua amerika. 

bahkan di era kemerdekaan dan berakhirnya kolonialisme di seluruh dunia, negara-negara islam pada khususnya maupun negara-negara berkembang juga masih belum mampu untuk memajukan pengetahuan. hanya ada beberapa negara non eropa yang kebetulan bisa maju seperti jepang, korea, iran, china, dan sebagainya. 

sebenarnya kondisi seperti ini tidak baik bagi keberlanjutan dunia secara keseluruhan. dunia yang sustainable tentu harus mengedepankan liberte egalite fraternite. kebebasan kesetaraan dan persaudaraan sebagaiman semboyan revolusi prancis harus kembali diinternalisasi pada para pemimpin dunia dan elite global. pandangan lord rangga tentang elite global agaknya perlu diperhatikan. meskipun mungkin itu sebuah satire ataupun lucu-lucuan, itu juga kritik pedas terhadap kondisi ketimpangan dunia akibat peran elite global. 

dunia harus berjalan setara, tanpa pembatasan. ilmu pengetahuan bukanlah monopoli ras tertentu ataupun negara tertentu. ilmu pengetahuan harus bersifat terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi. karena revolusi dunia akan terjadi apabila ada ketimpangan. mungkin bisa jadi revolusi dunia berupa bencana alam ataupun wabah penyakit. revolusi dunia adalah suatu cara alam untuk mengembalikan keseimbangan dunia pada kondisi equilibrium. ini adalah warning bagi para elite global untuk lebih humanis demi keberlanjutan dunia dan sejarah manusia. atau jangan-jangan kita siap digantikan mahluk baru sebagaimana dulu pitecantropus erectus digantikan homo sapiens?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar